Banyak sekali produk-produk kreatifitas yang bisa ditunjang, difasilitasi, dan ditingkatkan dengan menggunakan teknologi informasi.
ICT yang merupakan gabungan dari 3 komponen utama (3C) = computer - content - communication mempunyai banyak pengaruh dalam industri kreatif dan ekonomi kreatif.
Produk-produk design grafis, animasi, design produk, dan kelompok design lainnnya sangatlah maju. Dunia marketing communication juga berkembang jauh lebih cepat dengan adanya ICT yang makin mudah dan relatif murah untuk menjadi alat produksi.
Hidup hanya sekali, terima dan penuhilah hidup dengan rahmat Tuhan dan berkaryalah dalam hidup dengan penuh kreatifitas
Kreatifitas dan kedewasaan bathin
Sangat disadari pada akhirnya orang akan mencari ketenangan bathin melalui berbagai cara, ada yang menggunakan ajaran agama, ada yang melalui aliran kepercayaan, ataupun dengan cara-cara lain.
Ketenangan bathin sering diasosiasikan dengan ketenangan yang berhubungan dengan keilahian, kepada sang pencipta, dan kepada Tuhan.
Namun, apakah ketenangan bathin merupakan wujud nyata adanya kedewasaan bathin seseorang ?, tidak ada yang tahu dan berani mengatakannya. Namun .... alangkah baiknya jika ketenangan bathin didapatkan atas kedewasaan bathin dan keduanya saling mengisi.
Kedewasaan bathin merupakan hasil dari perjalanan hidup, bukan ditumbuhkan atas dasar pendidikan maupun pelatihan.
Kedewasaan bathin tidak berasosiasi langsug dengan usia atau umur seseorang, walaupun tidak dapat disangkal bahwa pengalaman bathin yang lengkap (akibat hidup yang sudah lama dan berjalan terus) akan membuat bathin semakin mampu menerima, memilah, dan mengelola permasalahan yang ada dalam hidupnya.
Kreatifitas yang tumbuh dan ditumbuhkan akan membawa suasana bathin yang baru, yang mampu melihat persoalan dari sisi dan sudut yang sering kali berbeda dengan yang dilakukan orang secara umum. Kreatifitas akan mendorong untuk melihat dari banyak sisi dan sering cenderung berlawanan dengan kondisi umum yang berlaku.
Kreatifitas akhirnya mendorong sesorang untuk menempatkan dirinya sebagai agen perubahan, agen problem solving, dan agen pengembangan hidup yang lebih baik, pada saat itulah kedewasaan bathin tumbuh dengan subur yang membawa kebahagiaan bagi sesamanya
Ketenangan bathin sering diasosiasikan dengan ketenangan yang berhubungan dengan keilahian, kepada sang pencipta, dan kepada Tuhan.
Namun, apakah ketenangan bathin merupakan wujud nyata adanya kedewasaan bathin seseorang ?, tidak ada yang tahu dan berani mengatakannya. Namun .... alangkah baiknya jika ketenangan bathin didapatkan atas kedewasaan bathin dan keduanya saling mengisi.
Kedewasaan bathin merupakan hasil dari perjalanan hidup, bukan ditumbuhkan atas dasar pendidikan maupun pelatihan.
Kedewasaan bathin tidak berasosiasi langsug dengan usia atau umur seseorang, walaupun tidak dapat disangkal bahwa pengalaman bathin yang lengkap (akibat hidup yang sudah lama dan berjalan terus) akan membuat bathin semakin mampu menerima, memilah, dan mengelola permasalahan yang ada dalam hidupnya.
Kreatifitas yang tumbuh dan ditumbuhkan akan membawa suasana bathin yang baru, yang mampu melihat persoalan dari sisi dan sudut yang sering kali berbeda dengan yang dilakukan orang secara umum. Kreatifitas akan mendorong untuk melihat dari banyak sisi dan sering cenderung berlawanan dengan kondisi umum yang berlaku.
Kreatifitas akhirnya mendorong sesorang untuk menempatkan dirinya sebagai agen perubahan, agen problem solving, dan agen pengembangan hidup yang lebih baik, pada saat itulah kedewasaan bathin tumbuh dengan subur yang membawa kebahagiaan bagi sesamanya
Membangun kemuliaan dalam pendidikan yg kreatif
Pendidikan tinggi di indonesia lebih banyak ditandai dengan issue soal jumlah PT, soal RUU BHP, dan soal2 rutin lainnya.
Tidak banyak informasi karya2 PT yang bisa dibanggakan oleh mayarakat indonesia.
Menyedihkan memang, namun barangkali itulah cerminan PT di negara kita yang masih berkembang.
Pendidikan tinggi lebih banyak menariknya jika disoroti dari konsep bisnisnya, tidak banyak yg mau diskusi mengenai pengembangan hakiki dari sebuah perguruan tinggi.
Ukuran-ukuran keberhasilan PT lebih banyak dibawa pada ukuran memenuhi kebutuhan pasar, bahkan istilah satisfaction, marketing strategic sudah bukan hal yg tabu lagi dibicarakan.
Cepat lulus, cepat dapat kerja, lama waktu tunggu, dsb dsb lebih laku dijual dan jadi andalah PT besar untuk promosikan dirinya dan itulah yg mereka sebut BERKUALITAS.
Tidak terdengar ada PT yg maju dengan jargon-jargon lain yg menunjukkan hakiki sebuah pendidikan tinggi, seperti tingkat emosional lulusan, tingkat kreatifitas lulusan, dan tingkat daya tahan lulusan dalam alam global ini.
Semuanya itu adalah bagian dari ukuran-ukuran kemuliaan seorang idividu
Memang masih perlu waktu untuk memamhami hal itu, sekarang ini yang penting adalah RAISE (relevance,academic athmosphere, internal managamenet, dsb dsb)
RAISE tidak membuat kemuliaan seorang lulusan, tapi seorang lulusan yg mewakili citra bangsa kita ini
Tidak banyak informasi karya2 PT yang bisa dibanggakan oleh mayarakat indonesia.
Menyedihkan memang, namun barangkali itulah cerminan PT di negara kita yang masih berkembang.
Pendidikan tinggi lebih banyak menariknya jika disoroti dari konsep bisnisnya, tidak banyak yg mau diskusi mengenai pengembangan hakiki dari sebuah perguruan tinggi.
Ukuran-ukuran keberhasilan PT lebih banyak dibawa pada ukuran memenuhi kebutuhan pasar, bahkan istilah satisfaction, marketing strategic sudah bukan hal yg tabu lagi dibicarakan.
Cepat lulus, cepat dapat kerja, lama waktu tunggu, dsb dsb lebih laku dijual dan jadi andalah PT besar untuk promosikan dirinya dan itulah yg mereka sebut BERKUALITAS.
Tidak terdengar ada PT yg maju dengan jargon-jargon lain yg menunjukkan hakiki sebuah pendidikan tinggi, seperti tingkat emosional lulusan, tingkat kreatifitas lulusan, dan tingkat daya tahan lulusan dalam alam global ini.
Semuanya itu adalah bagian dari ukuran-ukuran kemuliaan seorang idividu
Memang masih perlu waktu untuk memamhami hal itu, sekarang ini yang penting adalah RAISE (relevance,academic athmosphere, internal managamenet, dsb dsb)
RAISE tidak membuat kemuliaan seorang lulusan, tapi seorang lulusan yg mewakili citra bangsa kita ini
Mengatasi banjir dengan kreatif
Banyak wacana yg ada dalam mayarakat ttg mengatasi dan mencegah banjir. Semua pejabat berwenang dan yg kurang berwenang, semua ahli yg terkait sampai yg cuma korban banjir, sudah banyak bicara ttg banjir.
Tapi ........... lihatlah tidak ada upaya kreatif yg tumbuh dari masyarakat untuk mengatasinya secara menyeluruh.
Banjir masih dianggap sebagai luapan air yg seharusnya tidak meluap, lubran air yg seharusnya tidak meluber. Jadi semua program hanya untuk mengatasi hal itu.
Apa yg perlu dilakukan jika kita kreatif?
Air harus dikelola bukan sebagai lawan tapi harus sebagai teman yang disayangi
Air harus diperlakukan sebagai sebuah bagian dari siklus dan ekosistem
Bagaimana upayanya ?, memang perlu kreatifitas
Tapi ........... lihatlah tidak ada upaya kreatif yg tumbuh dari masyarakat untuk mengatasinya secara menyeluruh.
Banjir masih dianggap sebagai luapan air yg seharusnya tidak meluap, lubran air yg seharusnya tidak meluber. Jadi semua program hanya untuk mengatasi hal itu.
Apa yg perlu dilakukan jika kita kreatif?
Air harus dikelola bukan sebagai lawan tapi harus sebagai teman yang disayangi
Air harus diperlakukan sebagai sebuah bagian dari siklus dan ekosistem
Bagaimana upayanya ?, memang perlu kreatifitas
Kreatifitas dan masa depan
Sangatlah disadari bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sangat cepat dan iplementasinya sudah disemua sisi kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan dunia dan sesamanya.
ICT yang terdiri atas Computer, Content, and Communication (C3) berkembang dengan cepat dan sudahmerupakan teknologi yg mudah dipakai user (user friendly) dan biaya implementasinyapun semakin terjangkau.
Tumbuhnya user yang menggunakan ICT mendorong tumbuhnya kegiatan kreatif, mulai dari yang sederhana (hanya untuk kepentingan individu) sampai yg sudah masuk dalam industri kreatif.
Beberapa contoh adalah tumbuhnya animasi, design grafis, dan komunikasi visual lainnya.
ICT yang terdiri atas Computer, Content, and Communication (C3) berkembang dengan cepat dan sudahmerupakan teknologi yg mudah dipakai user (user friendly) dan biaya implementasinyapun semakin terjangkau.
Tumbuhnya user yang menggunakan ICT mendorong tumbuhnya kegiatan kreatif, mulai dari yang sederhana (hanya untuk kepentingan individu) sampai yg sudah masuk dalam industri kreatif.
Beberapa contoh adalah tumbuhnya animasi, design grafis, dan komunikasi visual lainnya.
Mengembangkan Pola Pikir Kreatif
Banyak upaya dilakukan untuk membuat kita menjadi orang yang berpengetahuan, berilmu, dan berketrampilan.
Banyak ukuran diterapkan pada kita untuk mengukur semuanya itu
Namun....., ketika kita secara pribadi menghadapi sesuatu masalah, maka semua ukuran itu sering tidak menunjukkan kemampuan kita dalam menyelesaikannya, karena .... kita tidak terlatih untuk berpikir kreatif
Mengembangkan pola pikir kreatif memang tidaklah mudah apalagi di lingkungan yang cenderung birokratif dan menjungjung tinggi keteraturan
Banyak ukuran diterapkan pada kita untuk mengukur semuanya itu
Namun....., ketika kita secara pribadi menghadapi sesuatu masalah, maka semua ukuran itu sering tidak menunjukkan kemampuan kita dalam menyelesaikannya, karena .... kita tidak terlatih untuk berpikir kreatif
Mengembangkan pola pikir kreatif memang tidaklah mudah apalagi di lingkungan yang cenderung birokratif dan menjungjung tinggi keteraturan
Creative Life
Hidup hanya sekali, terima dan penuhilah hidup dengan rahmat Tuhan, dan berkaryalah dalam hidup dengan penuh kreatfitas.
Banyak usaha yang telah kita lakukan, namun berapa banyak usaha yang kita lakukan itu merupakan upaya dan hasil dari pemikiran kreatifitas kita?
Lihatlah banyak masalah di sekitar kita yang diselesaikan tapa pendekatan kreatifitas, hampir semua menyelesaikan masalah dengan rule dan pemikiran yang ada sekarang.
Banjir terjadi berulang kali dan berulang kali pula kita menyelesaikan dengan cara yang sama, benar-benar tidak ada kreatifitas.
Banyak usaha yang telah kita lakukan, namun berapa banyak usaha yang kita lakukan itu merupakan upaya dan hasil dari pemikiran kreatifitas kita?
Lihatlah banyak masalah di sekitar kita yang diselesaikan tapa pendekatan kreatifitas, hampir semua menyelesaikan masalah dengan rule dan pemikiran yang ada sekarang.
Banjir terjadi berulang kali dan berulang kali pula kita menyelesaikan dengan cara yang sama, benar-benar tidak ada kreatifitas.
Subscribe to:
Posts (Atom)